Perkembangan teknologi yang pesat membuat kita semakin mudah berbagi informasi secara online. Informasi paling penting yang kamu miliki adalah data diri yang diakses secara online. Informasi ini merupakan informasi vital yang perlu kamu lindungi, apalagi jika kamu sudah sering menggunakan transaksi financial secara online, seperti rekening bank, kartu kredit dan lainnya yang bisa disalahgunakan oleh orang lain.
Para hacker dapat menemukan berbagai cara untuk mendapatkan informasi vital ini, dengan menembus akun email, menggunakan keylogger, atau menembus ke dalam internet traffic dan merekam data – data elektronik yang dikirimkan. Untuk itu, terdapat banyak cara untuk melindungi informasi vital kamu dari para hacker.
1. Cobalah untuk menggabungkan kedua huruf dan angka pada password anda.
2. Jangan gunakan Informasi pribadi untuk login dan password & juga tidak pernah berbagi informasi dengan orang lain.
3. Gunakan pengaturan firewall untuk mencegah akses yang tidak sah? ke komputer. Hacker yang tidak memiliki akses langsung ke komputer kamu dapat menembus sistem dengan menggunakan koneksi internet melalui port network yang terbuka. Firewall dapat mengendalikan traffic yang masuk dan keluar melalui port network kamu. Software Firewall bertindak sebagai ‘penjaga pintu’ yang akan menentukan program apa yang diijinkan untuk mengirimkan dan menerima data/ informasi.
Sistem operasi Windows sudah memiliki Firewall. Untuk pengguna Windows 7, kamu bisa akses Firewall dari Start > Control Panel > System and Security > Windows Firewall.
Selain firewall ‘bawaan’ dari Windows, terdapat pula berbagai software Firewall lainnya yang memiliki beberapa fitur tambahan bagi pengguna yang menginginkan perlindungan lebih. Salah satu firewall yang dapat diandalkan adalah Comodo.
4. Jangan membuka file yang tidak diketahui dikirim sebagai lampiran dengan email atau pergi untuk peringatan email yang menceritakan tentang virus baru. Hal ini dapat tipuan dan mudah virus dapat menyebar.
Dalam kasus Anda telah menjadi korban atau tidak menyadari tentang proses untuk mencegah pencurian identitas, hubungi
Keamanan data solusi perusahaan. Mereka akan membantu Anda dalam mengatasi situasi ini berhasil.
Mereka adalah perusahaan yang menawarkan pencegahan pencurian identitas & jasa pencurian identitas perlindungan. Hal ini membantu Anda dalam tidak hanya mengamankan dokumen penting & file tapi informasi account pribadi seperti password, login id, alamat, nama, nomor telepon, kredit / kartu debit nomor, surat elektronik, Keamanan sosial nomor, dll, juga. Untuk informasi lebih lanjut hubungi perusahaan solusi keamanan data sekarang.
5. Amankan Network. Siapapun yang bisa mengakses network milik kamu dapat masuk dan mungkin mendapatkan akses kedalam data personal yang kamu miliki. Untuk itu, lakukan pengamanan dengan menentukan login dan password pada koneksi WiFi yang kamu miliki.
6. Gunakan Software Anti Malware. Cara paling mudah bagi hacker untuk menembus sistem adalah dengan menyebarkan spyware atau malware yang secara otomatis terinstall pada komputer apabila kamu membuka suatu website ketika sedang browsing. Untuk melindungi kamu dari serangan tidak terduga semacam ini, gunakan software anti malware yang bisa mendeteksi adanya kemungkinan bahaya.
7. Gunakan Limited User Account. Kebanyakan pengguna PC menggunakan akun Administrator karena tentunya lebih banyak akses yang diberikan. Kamu bisa melakukan instalasi software dan aplikasi tanpa harus log-off dan mengganti akun windows.
Windows Vista dan 7 memiliki pengamanan lebih dengan selalu meminta konfirmasi atau informasi login akun Administrator ketika sebuah program yang dijalankan berusaha untuk mengubah sistem. Namun bagi pengguna XP, pengamanan ini tidak tersedia, sehingga apabila kamu awam dengan sistem dan teknis komputer, ada baiknya kamu menggunakan akun user untuk penggunaan sehari – hari.
Pastikan juga akun Administrator pada PC kamu menggunakan password sehingga tidak bisa diakses oleh sembarang orang.
8. Gunakan Password yang Kuat. Cara paling mudah untuk melindungi akun online kamu adalah dengan menggunakan kombinasi password yang kuat dan gunakan password yang berbeda pada setiap akun. Hal ini tidaklah mudah dilakukan, karena itu mungkin kamu bisa menggunakan software password manager untuk membantu kamu mengingat setiap login dan password pada akun online kamu.
9. Enkripsi Data Penting. Saat kamu menyimpan data penting dalam PC atau media penyimpanan seperti Flashdisk, pastikan kamu melakukan enkripsi data untuk mencegah orang lain dengan mudah mengambil data tersebut. Software yang kami rekomendasikan untuk ini adalah TrueCrypt.
10. Gunakan Koneksi Aman untuk Mengirimkan Data Penting. Adanya teknologi internet dengan perkembangannya yang pesat memang sangat membantu kita dalam berbagai hal, mulai dari mengakses rekening bank, online shopping dan berbagai macam hal lainnya yang bisa diperoleh dari depan layar monitor komputer yang terhubung dengan internet. Setiap kali kamu menggunakan layanan online seperti ini, berarti kamu mengirimkan data penting yang berisi data personal kamu melalui internet.
Untuk melindungi data personal seperti ini, pastikan data tersebut dikirim menggunakan koneksi aman (SSL/ TLS protocol). Koneksi aman seperti ini ditandai dengan alamat URL yang diawali https://, bukan http://.
Sekarang ini kamu bisa mengatur Facebook, Gmail dan Twitter untuk terhubung melalui HTTPS yang akan meningkatkan keamanan ketika bertukar informasi secara online.
11. Update Software dan Sistem Operasi secara Berkala. Program pada komputer memiliki bug yang dapat menjadi salah satu lubang berbahaya pada keamanan sistem. Karena itu, developer software biasanya melakukan update secara berkala untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan produknya. Lakukan update secara berkala untuk driver, sistem operasi dan software yang kamu gunakan untuk memastikan keamanan PC kamu.
12. Bersihkan Media Penyimpanan Data sebelum Dibuang. Apabila kamu berniat membuang media penyimpanan, maka kamu harus menghapus, overwrite keseluruhan data atau bahkan hancurkan hard drive, USB Flashdisk, kartu memori atau DVD yang berisi informasi pribadi untuk mencegah hacker melakukan restore data.