Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
Dengan adanya perubahan kebijakan pengelolaan Facebook, kini profil pengguna layanan jejaring sosial tersebut tersetting sebagai “visible” secara default. Ini berarti profil diri kita tersebut akan dapat dilihat secara gamblang oleh siapapun, termasuk yang tidak memiliki akun Facebook sekalipun dan itu sangat membahayakan! Bisa membuat gawat-darurat karena pemunculkan profil secara terbuka bebas tersebut.
Dan inilah ancaman yang bisa terjadi.
1. Perampokan Rumah.
Para perampok profesional sebelum menjalankan aksinya akan memantau perilaku dan tindak-tanduk calon korbannya. Mereka dapat memantau apakah si target sedang berada di rumah atau sedang bepergian jauh untuk waktu yang lama, dengan melihat isi profilnya yang tak jarang justru memberikan informasi tersebut. Misalnya, “Saya lagi liburan ke Bandung, tetapi sedang kena macet”!
- Solusi: Set atau buatlah profil diri Anda menjadi “private” sekarang juga. Sebaiknya jauh hari sebelum benar-benar pergi jauh dan lama meninggalkan rumah Anda kosong.
2. Pencuri Identitas.
Ini adalah mereka yang dengan sabar akan mengumpulkan sedikit demi sedikit informasi diri seseorang dari profil di Facebook, sehingga menjadi lengkaplah gambaran tentang orang tersebut. Pencuri identitas ini akan bisa tahu, misalnya, kita tinggal di mana, anggota keluarganya siapa saja, tempat kerja kita, siapa saja teman kita, dan sebagainya. Setelah identitas kita berhasil dicuri, maka akan bisa digunakan untuk kepentingan yang merugikan kita. Misalnya, melakukan tindak kriminal penipuan, dengan berlandaskan identitas diri kita.
- Solusi: Set atau buatlah profil diri Anda menjadi “friend only” sekarang juga, sehingga hanya teman-teman yang Anda kenal baik saja yang bisa melihat profil diri Anda.
3. Percepat Perceraian.
Sejumlah fakta menunjukkan bahwa isi profil di Facebook yang dipasang oleh pasangan suami istri yang sedang bermasalah akan justru dapat mempercepat terjadinya proses perceraian. Sebab, suami-istri yang gemar mengutak-atik profil dirinya tersebut, secara emosional akan melontarkan ejekan-ejekan ataupun hinaan-hinaan kepada pasangannya tersebut. Walhasil, seperti menyiramkan bensin ke bara api, maka makin menjadi besarlah masalah yang timbul dan berakhir di proses perceraian yang tak terhindarkan lagi.
- Solusi: Set atau buatlah profil diri Anda agar tak dapat dilihat (“restrict access”) kepada pasangan Anda, atau sekalian “unfriend” saja dia sepenuhnya.
4. Ditolak Bekerja.
Kini makin banyak saja perusahaan ataupun jasa perekrutan tenaga kerja yang menggunakan Internet, khususnya Facebook, untuk menggali sedalam mungkin seperti apa profil diri sesungguhnya para pelamar pekerjaan yang mendaftar. Beberapa informasi yang dicantumkan di profil kerap membantu para perekrut untuk mengetahui sisi lain dari pelamar, tanpa harus report bertanya. Bisa jadi, bahkan pelamar tidak tahu bahwa sebenarnya perekrut sudah tahu banyak hal-hal yang dapat membuatnya ditolak untuk diterima bekerja, sebelum wawancara dimulai.
- Solusi: Set atau buatlah profil diri Anda menjadi “private”, khususnya ketika Anda sedang mencari pekerjaan atau sedang dalam masa percobaan.
Kesimpulannya: "Jangan Sampai Terlena Karena Facebook"