Ebiet G Ade – Cinta Sebening Embun
Pernahkah kau coba menerka
apa yang tersembunyi di sudut hati?
Derita di mata, derita dalam jiwa
kenapa tak engkau pedulikan?
Sepasang kepodang terbang melambung
menukik bawa seberkas pelangi
Gelora cinta, gelora dalam dada
kenapa tak pernah engkau hiraukan?
Reff:
Selama musim belum bergulir
masih ada waktu saling membuka diri
Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak
cinta mengalir sebening embun
kasih pun mulai deras mengalir
Cemerlang sebening embun
Pernahkah engkau coba membaca?
sorot mata dalam menyimpan rindu
Sejuta impian, sejuta harapan
kenapakah meski engkau abaikan?
Selama musim belum bergulir
masih ada waktu saling membuka diri
Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak
cinta mengalir sebening embun
Selama musim belum bergulir
masih ada waktu saling membuka diri
Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak
cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir
cemerlang sebening embun
Pernahkah kau coba menerka
apa yang tersembunyi di sudut hati?
Derita di mata, derita dalam jiwa
kenapa tak engkau pedulikan?
Sepasang kepodang terbang melambung
menukik bawa seberkas pelangi
Gelora cinta, gelora dalam dada
kenapa tak pernah engkau hiraukan?
Reff:
Selama musim belum bergulir
masih ada waktu saling membuka diri
Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak
cinta mengalir sebening embun
kasih pun mulai deras mengalir
Cemerlang sebening embun
Pernahkah engkau coba membaca?
sorot mata dalam menyimpan rindu
Sejuta impian, sejuta harapan
kenapakah meski engkau abaikan?
Selama musim belum bergulir
masih ada waktu saling membuka diri
Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak
cinta mengalir sebening embun
Selama musim belum bergulir
masih ada waktu saling membuka diri
Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak
cinta mengalir sebening embun
Kasih pun mulai deras mengalir
cemerlang sebening embun