Berdakwah dan cerita adalah mengajak dalam kebaikan, terutama untuk mengajak menjauhi pada kemaksiatan. Namun tidak semua orang bisa di ajak langsung di perlukan pendekatan khusus baik secara personal maupun secara kelompok. Salah satu pendekatan personal yang efektif adalah dengan memberikan cerita dakwah. Sembari bercerita kita juga berdakwah. sekali merengkuh dayung beberapa laut terlampaui.
Metode berdakwah dengan cerita menggunakan pendekatan personal akan memberikan suatu hasil nyata dalam pembentukan karakter. Terutama pembentukan karakter pada anak kecil. Pada orang dewasa, cerita yang di berikan hendaknya mempunyai nilai yang lebih dan bisa membuat si pendengar menjadi berpikir untuk berubah menjadi lebih baik.
Pada agama islam, berdakwah salah satunya memberikan banyak cerita.
Baik dari Al qur’an maupun al hadist, banyak cerita nabi ataupun orang shaleh terdahulu. Dengan memdengar cerita itu maka akan membuat kita lebih ingat pada sang pencipta. Hal ini juga merupakan suatu berdakwah dan ini adalah dakwah dengan bercerita.
Salah satu dakwah cerita yang paling membekas dalm hati penulis adalah ketika mendengar tentang akhlak nabi Muhammad SAW, ketika itu ada seorang buta. Dia sangat membenci nabi, bahan dia sering menjelekan nabi di pasar. Tapi ada suatu kebiasan yang di lakukan oleh orang itu. Yaitu setiap siang dia biasa di suapi makan oleh seseorang. ketika itu sahabat nabi yaitu abu bakar bertanya kepada Aisyah tentang perilaku nabi. Dan aisyah pun menceritakan tentang si buta tersebut. Dan abu bakar pun ke pasar dan menyuapi orang tersebut. Namun begitu jengkelnya dia ketika mendengar dari si buta tersebut bahwa sambil menguyah pun dia tetap menjelekan nabi Muhammad SAW. Dan abu bakar pun menceritakan hal itu. Dan akhirnya si buta tad masuk islam.
Alangkah indahnya akhlak nabi Muhammad Saw, dengan metode berdakwah dengan cerita maka kita kan mendapatkan feed back lain dari pendengar. Bahkan pendengar pun akan bisa mentafsirkan dan memperoleh pelajaran yag berbeda bagi tipa individu yang ada.
