Cara Mendidik Anak Mandiri Finansial - Di ajaklah pak Majid menuju ke sebuah kantor di pusat kota oleh pak Toha. Di tunjuk dengan jari telunjuk para karyawna muda yangbaru saja pulang dari seharian kerja.
Cara-Mendidik-Anak-Mandiri-Finansial |
“lihatlah mereka, setelah dewasa mereka mati-matian kerja mencari uang. Kadang sampai jam sepuluh bahkan sampi dua belas jam dalam sehari.padahal lazimnya tubuh manusia hanya di desain unutk bekerja selama delapan jam sehari. Kalau di paksa badannya bisa rusak. Lha jika rusak biaya untuk memperbaikinya menjadi mahal,”
Kemudian pak Toha menjelaskan,”mari kita berpikir sejenak, kenapa menuggu S1 duu baru memulai untuk mencair uang, kenapa ko tidak di mulai sejak usia dini, seperti ketika menginjak masa SMA?”
Di penghujung sore, pak Majid kemudian di ajak untuk berkunjung di sebuah tempat game ON Line. Lalu di tunjukan anak-anak remaja yang sedang asyik bermain.
“lihatlah mereka, di usia yagn masih belia , 15 dan 18 tahun, mereka malah asyik bermain tanpa memikirkan bagaimana mereka akn mencari uang kelak di kemudian hari. Seharusnya Mandiri Finansial, mereka sudah memikirkan sejak jauh hari”
“kebanyakan orang tua di jaman sekarang ini hanay menyuruh anaknya unutk bersekolah hingga lulus, dan setelah usia mencapai 22 tahun atau setelah lulus s1, baru merek adi beri beban finansial”
“lha pemecahan masalahnya bagaimana pak??”, Tanya pak Majid.
“ubah kebiasaan unutk menimpakan beban financial secara mendadak di usia 22 tahun(setelah lulus S1) menjadi di bebankan sejak dini. Bukankah ketika kita bersekolah pak guru kita berpesan unutk belajar lah tiap hari, jangan kebut semalam. Hal ini juga berlaku ketika kita mendidik anka kita untu melek secara finansial”
“Cara Mendidik Anak Mandiri Finansial dengan mencicil ya pak Toha”, sahut pak Majid
“jadi kalau belajar 1 jam /hari, kita mencicil sejak awal semester. Sehingga otak ak tidak stress, dan bisa di kerjakan secara santai. Sedangkan jika belaja dengna system kebut semalam, maka otak si anak akan stress dan hasil yang di daptkan pun tidak akan maksimal. Lebih baik bekerja ringa tetapi rutin daripada bekerja keras tapi mendadak”