Kisah cinta sejati istri shalehah - Di suatu pagi yang sejuk saya memulai bekerja, saya bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit kecil di pinggir kota.
Di suatu pagi, datang seorang ibu. Umurnya sekitar lima puluh lima tahun. Dia memeriksakan luka jahitan di sekitar tangannya. Karena suasana rumah sakit yang memang sedang sibuk. Sehingga ibu tersebut harus menunggu untuk mendapatkan penanganan pada lukanya tersebut.
Ketika menunggu, ibu itu terlihat gelisah, sering kali dia melihat jam tangannya. Saya memberanikan diri unutk memberikan pengannan medis kepada ibu tersebut. Setelah dokter memeberikan persetujuanunutk menangani luka pada tangan ibu tersebut. Lalau saya membersihkan luka dan memperban luka itu lagi.
Sembari melakukan hal tersebut. Saya melihat ibu tua itu melihat jam beberapa kali. Saya memberanikan diri untuk bertanya.
“bu, apakah anda punya janji hari ini, ko dari tadi melihat jam terus?”
“Tidak, saya tidak punya janji dengan siapapun pada hari ini. Tapi saya harus ke panti jompo unutk makan bersama suami saya” kemudian dia bercerita dia setiap hari berkunjung ke panti jompo.
Dari cerita tersebut di ketahui bahwa suami nya mengidap penyakit alzemair.
Kemudia saya bertanya, “apakah suami mu akan marah jika engkau tidak menemuinya untuk makan bersama?”
Dengan senyumnya ibu itu menjawab, “ dia tidak akn marah, bahakn dia sudah tidak ingat lagi bahwa dia kenal dengan saya sejak lima tahun yang lalu.”
Saya pun terperanjat, “mengapa ibu masih pergi kesana setiap hari, padahal suami anda sudah tidak mengenali anda lagi.”
Sembari menepuk pundak saya ibu itu tersenyum pada ku, “walaupun suami saya tidak mengenali kepada diri ku, tapi saya masih kenal dengan dia.”
Tidak henti-hentinya saya mengalirkan air mata. Subhanallah, ya Allah bersyukur aku , kau memberikan contoh nyata pada ku tentang cinta dan keshalehan seorang istri kepada suami.
Karena kisah tentang cinta sejati istri ini memberikan pelajaran bahwa :
- Cinta sejati itu menerima apa adanya
- Walau pun yang terjadi saat ini
- Walau pun yang sudah terjadi
- Walau pun yang akan terjadi
- Walau pun yang tidak akan pernah terjadi
Intinya selalu mempercayai dengan qodar baik ataupun qodar buruknya keadaan mereka,