Jual Keperawanan Jadi Tren

Di Brazil, praktik prostitusi adalah hal yang legal. Walau demikian, masih banyak orang yang tidak menyukai praktik menjual keperawanan yang makin sering dilakukan gadis-gadis muda. Seorang mekanik yang tinggal satu kota dengan Rebecca bercerita bahwa setelah video lelang keperawanan itu diunggah di Youtube, penduduk lokal sering melemparkan koin pada Rebecca jika berpapasan dengannya di jalan.

Rebecca sendiri mengaku bahwa dia menjual keperawanannya karena terinspirasi oleh Catarina Migliorini, si gadis Brazil yang melelang keperawanannya dan mendapatkan Rp 7,8 miliar dari hasil lelang tersebut. Meskipun penawaran lelang tertinggi saat ini jauh di bawah Catarina, sepertinya Rebecca masih menunggu nilai yang lebih tinggi dari Rp 350 juta.

Di sisi lain, Rebecca mengaku bahwa dia sebenarnya tidak siap menghadapi semua ini. Tetapi dia menolak tawaran TV lokal yang memberi bantuan untuk mengobati ibunya dengan syarat Rebecca berhenti melelang dirinya. Gadis muda ini mengatakan selain untuk mengobati ibunya, uang lelang akan dia gunakan untuk pindah bersama ibunya.  

Beberapa bulan yang lalu, dunia geger dengan keberanian seorang mahasiswi Brazil yang menjual keperawanannya seharga Rp 7,8 miliar. Hasil penjualan itu digunakan untuk membangun rumah bagi orang-orang miskin. Sekarang, gadis Brazil lain melakukan hal serupa, menjual keperawanan untuk mengobati ibunya yang terkena stroke.

Gadis ini bernama Rebecca Bernardo, usianya masih 18 tahun dan masih menjadi murid di salah satu SMA Brazil. Namanya menjadi obrolan hangat di berbagai dunia karena dia melelang keperawanannya melalui video yang diunggah di Youtube. Rebecca rela menyerahkan keperawanannya pada mereka yang melakukan penawaran tertinggi. Hasil lelang tersebut akan dia gunakan untuk mengobati ibunya. Sejauh ini, penawaran tertinggi yang diberikan padanya adalah $ 35.000 (sekitar Rp 350 juta), seperti dilansir Dailymail dan tidak hanya di luar negeri saja kejadian penjualan keperawanan seperti ini, tapi di Negara kita sendiripun juga pernah ada.