Kisah "Pensil Dan Penghapus"

Pensil: Maafkan aku ya!

Penghapus: Untuk apa? Kamu tidak melakukan sesuatu yang salah!

Pensil: Maaf karena Kamu terluka karena aku. Setiap kali aku melakukan kesalahan, Kamu selalu ada untuk menghapusnya.Tetapi karena Kamu selalu menhapus kesalahan-kesalahanku, Kamu semakin kehilangan bagian dari diri Kamu sendiri. Kamu menjadi lebih kecil dan semakin kecil setiap kali.

Penghapus: Itu benar. Tapi aku tidak keberatan melakukannya. Kamu lihat, aku memang dibuat untuk melakukan hal ini. Aku diciptakan untuk membantu Kamu setiap kali Kamu melakukan sesuatu yang salah. Meskipun suatu hari nanti, aku tahu aku tidak akan ada lagi dan Kamu akan menggantikan aku dengan yang baru, namun aku benar-benar senang dengan apa yang telah kulakukan. Jadi tolong, berhentilah untuk khawatir. Aku benci melihat Kamu bersedih.

Orang tua adalah seperti penghapus sedangkan anak-anak mereka adalah seperti sebuah pensil. Orang tua akan selalu ada untuk anak-anak mereka untuk membersihkan segala kesalahan mereka. Namun kadang-kadang disepanjang perjalanan, mereka merasakan sakit, dan menjadi semakin bertambah tua, dan pada akhirnya kembali kepada Sang Pencipta. Meskipun pada suatu saat anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru sebagai pengganti mereka (pasangan hidup mereka),tetapi orangtua tidak akan pernah menyesal dengan apa yang telah mereka lakukan untuk anak-anak mereka, dan akan selalu benci bila melihat orang-orang yang mereka sayangi ini merasa khawatir, atau bersedih.

Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."