Mengenal Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus tempat kedudukan bagi Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualam.
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara 1575-1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Karaton Ngayogyakarta dan Puro Pakualaman, yang merupakan pecahan dari Mataram.

Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC , Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis), India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut dengan Koti/Kooti. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah negaranya sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian juga diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno yang duduk dalam BPUPKI dan PPKI sebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah negara. Yogyakarta juga dikenal dengan kota seni sebagai pusat kerajinan, berbagai macam jenis kerajinan logam tembaga, kuningan, aluminium, perak, gerabah, batik dll.

Screenshot:

Masjid bawah tanah di Taman Sari.


Pemandangan matahari terbit di puncak Borobudur.
Ada yang pernah ke tempat ini? Ceritakan pengalaman menarikmu.



Pasar burung di daerah Taman Sari.
Ada yang pernah ke sana?



Lokasi ini merupakan salah satu lokasi yang cukup terkenal di Jogja. Ada yang mau nebak, kira-kira ini di mana?


Railway di Stasiun Lempuyangan menjelang petang. Biasanya sering jadi alternatif hiburan keluarga melihat kereta yang lalu lalang di bawah jembatan layang.


Pantai Siung Yogyakarta menjadi tempat favorit bagi para Climbers atau pemanjat tebing. Banyak Climbers dari luar Kota Jogja yang tertantang untuk menaklukkan tebing di Pantai Siung, sambil menikmati indahnya pesisir Yogyakarta.


Monumen Jogja Kembali atau lebih dikenal dengan Monjali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di Kota Jogja dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.


Semua pasti ingat peristiwa meletusnya Merapi tahun 2010 silam. Suasana yang mencekam, ribuan orang diungsikan, dan menjadi isu nasional. Perlahan-lahan, daerah yang terkena bencana sudah berhasil direcovery.


Kebangetan bagi yang tidak tahu lokasi ini ada di mana. Khususnya warga Kota Jogja.


Grebeg Maulud atau lebih familiar disebut Sekaten merupakan event tahunan yang selalu diselenggarakan di alun-alun utara Koa Jogja.
Apa yang paling kamu suka ketika datang ke Sekaten?



Perbaikan candi Prambanan pasca musibah gempa yang menimpa Kota Jogja tahun 2006 silam.


Pantai Kukup, terletak di Gunung Kidul. Jarak tempuh kurang lebih 40 KM dari pusat Kota Jogja. Biaya masuk murah meriah.


Taman Sari dahulu merupakan tempat pemandian raja-raja. Kini menjadi tempat wisata sejarah dengan meninggalkan seni arsitektur yang menawan. Salah satu tempat wisata terbaik di Kota Jogja.
Pernah ke tempat ini? Bagaimana menurutmu?



Komunitas pecinta alam menanti Sunrise di Merapi. Gunung yang sempat membuat panik warga Kota Jogja dengan letusan dahsyatnya pada 2010 silam ini tetap menjadi tempat wisata favorit wisatawan baik dari dalam dan luar kota.
Ada yang pernah ke Merapi?



Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.