Perilaku Yang Dapat Menghancurkan Karir

Punya segudang pengalaman dan skill yang luar biasa, nyatanya tak mampu membuat kita menjadi pegawai teladan yang sukses. Perilaku sehari-sehari ternyata sangat berpengaruh dengan nasib karir kita dimasa depan. Penasaran apa saja perilaku-perilaku minus yang dapat menghancurkan karir Anda? Berikut penjelasannya.

  • Sombong
Sikap angkuh atau sombong membuat seseorang tidak perlu mendengarkan orang lain. Enggan menerima masukan atau pendapat dari rekan kantor, karena kita merasa mampu mengandalkan diri sendiri. Padahal, tak ada satupun manusia yang tidak bisa hidup tanpa bersosialisasi. Sikap sombong hanya akan menghancurkan karir kita.

  • Tidak bertanggung jawab
Bertindak tepat tanpa perlu diperingatkan adalah bentuk dari tanggung jawab. Mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik hingga selesai juga merupakan tanggung jawab. Buang perilaku sembrono dalam bekerja, karena hal itu akan merugikan diri Anda sendiri. Apalagi jika hal tersebut berimbas negatif kepada sesama rekan kerja.

  • Sulit bekerja dalam tim
Untuk menciptakan tim yang kompak, dibuthkan kerjasama antar pegawai yang solid. Sulit rasanya kekompakkan itu tercipta jika kita sendiri sukar untuk bekerja sama di dalam tim. Tentunya hal ini akan merugikan diri sendiri serta perusahaan. Untuk itu, latihlah diri Anda agar mampu beradaptasi dengan setiap tim yang ada dan pastikan Anda menjadi anggota tim yang baik dengan mempelajari kelemahan dan kelebihan masing-masing.

  • Malas bertanya
Malu bertanya, sesat di jalan. Malas bertanya, kehidupan karir ke depan tak akan berjalan. Banyak bertanya adalah tanda bahwa kita selalu terbuka terhadap gagasan dan selalu ingin menggali pengetahuan. Jika kita pasif dan malas bertanya, bagaimana bisa menjadi yang terdepan?

  • Memberi komentar destruktif
Kantor bukan ruang pribadi kita. Alangkah baiknya jika kita mampu mengkondisikan diri kita di setiap waktu dan tempat yang tepat. Jadi berhati-hatilah memberi komentar. Hindari sarkasme dan sindiran tajam pada teman sekantor.

  • Melebih-lebihkan kemampuan
Kita seringkali membanggakan semua hal yang kita kerjakan dan merasa jadi orang paling pintar. Padahal sikap ini hanya akan membuat rekan kerja dan atasan menganggap kita tidak menghargai kerja tim.

  • Tidak menepati deadline
Ingin menjadi anak buah kesayangan boss? Ingin mendapat perhatian lebih dari atasan? Mudah saja. Kerjakan semua pekerjaan sesuai deadline yang ada. Tenggat waktu dalam pekerjaan merupakan hal penting. Dan hal ini juga berdampak dengan jadwa kerja orang lain. Jadi, kalau tidak ingin masuk daftar hitam atasan, bekerjalah dengan maksimal.

  • Terlalu Sering Pindah Tempat Kerja
Setiap orang pasti menginginkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik dari tempat sebelumnya. Tapi jika Anda terlalu sering pindah tempat kerja dengan berbagai alasan, orang akan menganggap Anda orang yang ragu-ragu dan labil. Jangan harap karir Anda akan berkembang cepat jika sering pindah-pindah kerja, karena pengalaman dan pelajaran yang didapat dari perusahaan sebelumnya tidak pernah maksimal. Asahlah dulu kemampuan Anda di tempat kerja yang sekarang dan jadilah karyawan berprestasi baik. Setelah itu, pekerjaan yang lebih baik pun akan dengan mudah didapatkan.

  • Pemberitahuan Resign yang Mendadak
Ada alasannya, kenapa sebagian besar perusahaan memberlakukan kebijakan 'one month notice' atau 'two weeks notice' pada karyawannya. Memberi surat pengunduran diri dua minggu atau sebulan sebelum berhenti, akan memberi waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti karyawan yang keluar. Jika Anda memberitahukan pengunduran diri secara mendadak, misalnya tiga hari atau sehari sebelum berhenti, maka Anda akan dicap tidak profesional dan menganggap remeh perusahaan. Tindakan ini tentunya akan meninggalkan kesan buruk dan bisa menghambat karir Anda. Perlu diingat, sejumlah perusahaan bisa saja saling tukar informasi mengenai kinerja karyawan dan bukan tidak mungkin, perusahaan yang baru menginvestigasi soal performa kerja Anda di kantor lama.

  • Tidak Punya Strategi Karir Jangka Panjang
Mungkin Anda tipe orang yang 'go with the flow', atau jalani saja apa yang ada sekarang. Tapi sikap tersebut, hanya bisa diterapkan dalam jangka pendek. Tidak punya strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir, akan membuat Anda jalan di tempat. Setidaknya, Anda harus punya gambaran, akan jadi apa, atau berkarir di mana dan sebagai apa lima tahun ke depan. "Rencana jangka panjang akan membantu Anda memantapkan karir. Pekerjaan apa yang Anda minati hingga usia matang dan perusahaan mana yang akan memberi Anda keuntungan paling baik.

  • Menerima Keadaan 'Status Quo'
Hindari sindrom 'terjebak dalam rutinitas' kerja. Jika Anda hanya menunggu segala sesuatunya berubah dalam pekerjaan tanpa melakukan apa-apa, hanya akan menimbulkan kegelisahan, frustasi dan depresi. Bila Anda merasa pekerjaan saat ini hanya berjalan di tempat, atau merasa kemampuan Anda tidak berkembang, maka sudah saatnya butuh tantangan baru dan mintalah atasan untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk pindah divisi atau tim kerja.

  • Pindah Kerja Hanya Karena Uang
Tidak disangkal, kita bekerja memang untuk mendapatkan penghasilan. Tapi gaji yang besar, tidak menjamin Anda punya pekerjaan yang bagus pula. Banyak orang yang memutuskan pindah kerja hanya karena tergiur gaji yang lebih tinggi. Sedikit dari mereka yang pindah kerja karena ingin mengembangkan diri. Padahal, yang lebih utama adalah mendapatkan pekerjaan yang Anda nikmati dan membantu kemampuan berkembang. "Gaji yang besar akan menuntut jam kerja dan tanggung jawab yang lebih berat juga. Maka itu, pastikan Anda menyenangi pekerjaan Anda, bukan hanya karena uang,".

  • Bekerja Karena Tekanan Orangtua
Jangan biarkan orangtua atau teman mempengaruhi keputusan Anda dalam menjalani karir, terutama jika Anda tidak yakin dengan pilihan pekerjaan tersebut. Memilih karir yang tidak sesuai dengan keinginan akan mempengaruhi performa kerja Anda. Mental dan kesehatan psikis juga bisa terganggu karena tertekan.

  • Tidak Membina Networking
Kesuksesan seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor koneksi kerja atau networking. Dengan memperluas lingkaran networking Anda, maka kesempatan kerja maupun kesuksesan lebih mudah diraih. "Setiap pekerjaan memberi Anda kesempatan untuk bertemu orang dan teman baru. Anda tidak tahu kapan akan memerlukan kontak dari teman kerja atau kolega. Itu akan membantu Anda mengembangkan referensi kerja yang baik,".